- Sekitar 25.000 pelamar mendaftar untuk 1.000 posisi di U.S. Tech Force yang digagas pemerintahan Donald Trump
- Program ini fokus pada penguatan kecerdasan buatan dan teknologi digital di lembaga federal
- Gaji tahunan ditawarkan hingga US$200.000 atau setara Rp 3,3 miliar, di luar tunjangan
BlogSIA.eu.org - Antusiasme besar mewarnai rekrutmen U.S. Tech Force setelah sekitar 25.000 orang tercatat mengajukan lamaran untuk bergabung dalam satuan siber andalan pemerintah Amerika Serikat, meski posisi yang tersedia hanya 1.000 kursi. Program ini menawarkan gaji fantastis hingga Rp 3,3 miliar per tahun dan menjadi bagian dari agenda besar Presiden Donald Trump dalam memperkuat kecerdasan buatan di sektor pemerintahan.
Pemerintah Amerika Serikat tengah menyiapkan U.S. Tech Force sebagai unit khusus yang beranggotakan para pengembang perangkat lunak, ilmuwan data, serta profesional teknologi lainnya. Program ini dirancang untuk mendukung transformasi digital dan pengembangan kecerdasan buatan di berbagai lembaga federal.
Berdasarkan data yang disampaikan Kantor Manajemen Sumber Daya Manusia Amerika Serikat, sekitar 25.000 pelamar telah masuk dalam daftar seleksi awal. Jumlah tersebut jauh melampaui kebutuhan karena Tech Force hanya membuka sekitar 1.000 lowongan kerja. Para kandidat akan diseleksi ketat untuk mengisi proyek-proyek teknologi strategis selama masa penugasan dua tahun.
Pembentukan Tech Force merupakan bagian dari inisiatif nasional pemerintahan Donald Trump di bidang AI. Program ini ditujukan untuk memperkuat kapasitas teknologi negara sekaligus menyatukan standar pengembangan sistem digital di level federal. Reuters mencatat, model serupa pernah dijalankan oleh pemerintahan sebelumnya, termasuk pada era Presiden Joe Biden, meski dalam skala dan fokus berbeda.
Langkah rekrutmen ini menjadi sorotan karena dilakukan di tengah kebijakan pemangkasan pegawai dan restrukturisasi besar-besaran di sejumlah departemen dan lembaga pemerintah. Bahkan, pemerintahan Trump sempat menyampaikan rencana penghapusan beberapa institusi, termasuk Departemen Pendidikan, sebagai bagian dari efisiensi birokrasi.
Dalam pelaksanaannya, U.S. Tech Force menggandeng sejumlah perusahaan teknologi raksasa dunia sebagai mitra resmi. Deretan nama besar seperti Amazon Web Services, Apple, Google Public Sector, Microsoft, Nvidia, OpenAI, Oracle, Palantir, hingga Salesforce terlibat dalam program ini untuk mendukung transfer pengetahuan dan teknologi.
Peluncuran Tech Force berdekatan waktunya dengan penandatanganan perintah eksekutif terkait kerangka kebijakan nasional kecerdasan buatan. Kebijakan tersebut bertujuan menciptakan standar regulasi terpadu di tingkat federal serta menjawab kekhawatiran industri atas perbedaan aturan AI di berbagai negara bagian.
Dari sisi kesejahteraan, pemerintah Amerika Serikat menawarkan gaji tahunan yang kompetitif, berkisar antara US$150.000 hingga US$200.000 atau setara Rp 2,5 miliar sampai Rp 3,3 miliar, belum termasuk berbagai tunjangan tambahan. Setelah menyelesaikan masa tugas, anggota Tech Force memiliki peluang direkrut permanen oleh perusahaan mitra atau melanjutkan kontribusi di sektor publik dan swasta.
(*)
Thanks for reading: Ribuan Profesional Teknologi Berebut Kursi Tech Force AS Bergaji Hingga Rp 3,3 Miliar, Sorry, my English is bad:)

