- Pola makan harian berperan besar mempercepat atau memperlambat kerusakan ginjal
- Camilan kemasan, daging olahan, dan minuman manis memberi beban berat pada fungsi ginjal
- Mengurangi garam, fosfor, dan gula membantu menjaga kesehatan ginjal jangka panjang
BlogSIA.eu.org - Ginjal sering dianggap baik-baik saja selama tidak menimbulkan rasa sakit. Padahal, kesehatan ginjal sangat dipengaruhi kebiasaan makan sehari-hari.
Tanpa disadari, sejumlah makanan populer justru mempercepat kerusakan ginjal dan meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis. Jika dibiarkan, pola konsumsi ini membuat ginjal bekerja di luar batas kemampuannya.
Sebagai organ vital, ginjal berfungsi menyaring darah, membuang limbah metabolisme, menjaga keseimbangan cairan dan mineral, serta mengatur tekanan darah.
Sebagai organ vital, ginjal berfungsi menyaring darah, membuang limbah metabolisme, menjaga keseimbangan cairan dan mineral, serta mengatur tekanan darah.
Ketika asupan makanan tinggi garam, gula, lemak jenuh, dan zat aditif terus masuk ke tubuh, ginjal dipaksa bekerja ekstra setiap hari. Dalam jangka panjang, kondisi ini memicu penurunan fungsi ginjal secara perlahan namun pasti.
Penyakit ginjal kronis memang tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, tetapi perkembangannya dapat ditekan melalui perubahan gaya hidup, terutama dari pilihan makanan.
Penyakit ginjal kronis memang tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, tetapi perkembangannya dapat ditekan melalui perubahan gaya hidup, terutama dari pilihan makanan.
Melansir Times of India, beberapa jenis makanan diketahui mempercepat penurunan fungsi ginjal jika dikonsumsi terlalu sering. Berikut di antaranya.
1. Keripik dan chiki
Camilan kemasan seperti keripik dan chiki termasuk makanan ultra-olahan yang tinggi garam, lemak tidak sehat, serta bahan buatan.
1. Keripik dan chiki
Camilan kemasan seperti keripik dan chiki termasuk makanan ultra-olahan yang tinggi garam, lemak tidak sehat, serta bahan buatan.
Kandungan natrium yang tinggi memaksa ginjal menyaring lebih banyak cairan, meningkatkan tekanan darah, dan merusak pembuluh darah halus di ginjal.
Penelitian menunjukkan konsumsi makanan ultra-olahan berkaitan erat peningkatan risiko penyakit ginjal dan penurunan fungsi filtrasi.
Tak hanya itu, makanan jenis ini juga mengganggu kesehatan usus dan memicu penumpukan racun di tubuh. Racun inilah yang akhirnya harus disaring ginjal, menambah beban kerja organ tersebut setiap hari.
2. Sosis dan nugget
Produk daging olahan seperti sosis, nugget, bacon, dan irisan daging kemasan mengandung lemak jenuh, protein hewani tinggi, serta pengawet.
Tak hanya itu, makanan jenis ini juga mengganggu kesehatan usus dan memicu penumpukan racun di tubuh. Racun inilah yang akhirnya harus disaring ginjal, menambah beban kerja organ tersebut setiap hari.
2. Sosis dan nugget
Produk daging olahan seperti sosis, nugget, bacon, dan irisan daging kemasan mengandung lemak jenuh, protein hewani tinggi, serta pengawet.
Ginjal kesulitan memproses protein hewani berlebihan, terutama yang berasal dari daging merah dan olahan.
Berbagai penelitian menunjukkan pola makan tinggi protein hewani mempercepat penurunan fungsi ginjal dan meningkatkan risiko gagal ginjal.
Dalam jangka panjang, konsumsi rutin daging olahan membuat ginjal bekerja lebih keras untuk membuang sisa metabolisme protein.
Dalam jangka panjang, konsumsi rutin daging olahan membuat ginjal bekerja lebih keras untuk membuang sisa metabolisme protein.
Pilihan protein nabati seperti kacang-kacangan dan lentil dinilai lebih ramah bagi kesehatan ginjal.
3. Makanan tinggi garam
Garam menjadi salah satu musuh utama ginjal. Saat asupan natrium berlebihan, ginjal harus menahan lebih banyak air, sehingga tekanan pada organ ini meningkat.
3. Makanan tinggi garam
Garam menjadi salah satu musuh utama ginjal. Saat asupan natrium berlebihan, ginjal harus menahan lebih banyak air, sehingga tekanan pada organ ini meningkat.
Kondisi tersebut memicu tekanan darah tinggi, penyebab utama penyakit ginjal di berbagai negara.
Ginjal yang terus-menerus dipaksa membuang kelebihan garam akan mengalami kerusakan struktural secara bertahap.
Ginjal yang terus-menerus dipaksa membuang kelebihan garam akan mengalami kerusakan struktural secara bertahap.
Kemampuan menyaring darah pun menurun, membuka jalan menuju gagal ginjal. Data CDC menyebutkan sebagian besar konsumsi garam berasal dari makanan olahan dan makanan restoran, bukan dari dapur rumah.
4. Soda dan minuman manis
Kebiasaan minum soda, baik yang mengandung gula maupun pemanis buatan, berdampak serius pada kesehatan ginjal. Kandungan fosfat dan pemanis buatan mempercepat penurunan fungsi ginjal, terutama jika dikonsumsi dua gelas atau lebih setiap hari.
Minuman bersoda juga bersifat asam dan memicu dehidrasi, meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal. Kombinasi gangguan gula darah, tekanan darah, dan penyaringan limbah membuat ginjal menerima tekanan berlipat ganda. Air putih, teh herbal, atau jus buah encer menjadi pilihan yang jauh lebih aman.
5. Makanan tinggi fosfor
Fosfor tersembunyi banyak ditemukan dalam makanan olahan seperti keju oles, daging kemasan, soda, dan produk panggang. Ginjal harus bekerja ekstra keras membuang kelebihan fosfor yang masuk melalui zat aditif ini.
Paparan fosfor berlebih dalam jangka panjang menyebabkan ketidakseimbangan mineral, gangguan tulang, hingga meningkatkan risiko penyakit jantung. Penelitian menyarankan individu berisiko penyakit ginjal lebih cermat membaca label makanan dan membatasi asupan fosfor.
Menjaga kesehatan ginjal bukan hanya soal pengobatan, tetapi juga keputusan kecil yang diambil setiap hari di meja makan.
Kebiasaan minum soda, baik yang mengandung gula maupun pemanis buatan, berdampak serius pada kesehatan ginjal. Kandungan fosfat dan pemanis buatan mempercepat penurunan fungsi ginjal, terutama jika dikonsumsi dua gelas atau lebih setiap hari.
Minuman bersoda juga bersifat asam dan memicu dehidrasi, meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal. Kombinasi gangguan gula darah, tekanan darah, dan penyaringan limbah membuat ginjal menerima tekanan berlipat ganda. Air putih, teh herbal, atau jus buah encer menjadi pilihan yang jauh lebih aman.
5. Makanan tinggi fosfor
Fosfor tersembunyi banyak ditemukan dalam makanan olahan seperti keju oles, daging kemasan, soda, dan produk panggang. Ginjal harus bekerja ekstra keras membuang kelebihan fosfor yang masuk melalui zat aditif ini.
Paparan fosfor berlebih dalam jangka panjang menyebabkan ketidakseimbangan mineral, gangguan tulang, hingga meningkatkan risiko penyakit jantung. Penelitian menyarankan individu berisiko penyakit ginjal lebih cermat membaca label makanan dan membatasi asupan fosfor.
Menjaga kesehatan ginjal bukan hanya soal pengobatan, tetapi juga keputusan kecil yang diambil setiap hari di meja makan.
Mengurangi makanan olahan, memperbanyak makanan segar, dan memilih minuman yang tepat membantu ginjal bekerja optimal hingga usia lanjut tanpa harus menunggu tanda kerusakan muncul lebih dulu.
(*)
Thanks for reading: Makanan Sehari-hari yang Diam-diam Mempercepat Kerusakan Ginjal, Sorry, my English is bad:)
