Lima Warisan Budaya Tak Benda Sumenep Resmi Diakui Nasional Tahun 2025

Lima Warisan Budaya Tak Benda Sumenep Resmi Diakui Nasional Tahun 2025
Lima Warisan Budaya Tak Benda Sumenep Resmi Diakui Nasional Tahun 2025


  • Lima warisan budaya tak benda asal Sumenep ditetapkan secara nasional oleh Kementerian Kebudayaan RI tahun 2025.
  • Pengakuan ini menegaskan peran Kabupaten Sumenep dalam pelestarian budaya Nusantara.
  • Pemerintah daerah berkomitmen menjadikan budaya sebagai identitas, kekuatan ekonomi, dan fondasi pembangunan.




BlogSIA.eu.org - Kabupaten Sumenep kembali menorehkan prestasi nasional di bidang pelestarian budaya. Di bawah kepemimpinan Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo, daerah ujung timur Pulau Madura ini resmi mencatatkan sejarah baru setelah lima Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) asal Sumenep ditetapkan secara nasional oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia tahun 2025.

Pengumuman penetapan tersebut disampaikan dalam agenda Apresiasi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia Tahun 2025 yang digelar di Jakarta. Dari total 514 karya budaya yang memperoleh pengakuan nasional, Sumenep menjadi salah satu daerah yang tampil menonjol berkat kontribusinya dalam menjaga dan merawat kekayaan budaya Nusantara.

Adapun lima WBTB asal Sumenep yang kini berstatus nasional meliputi Kuliner Mentho, tradisi Jamasan Keris, olahraga tradisional Balbuddi, Tari Tengtere’, dan Tari Gambu. Kelima warisan ini merepresentasikan kekayaan ekspresi budaya, nilai sejarah, serta kearifan lokal masyarakat Sumenep yang terus hidup dan diwariskan lintas generasi.

Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas pengakuan tersebut. Ia menilai capaian ini merupakan hasil kerja bersama berbagai pihak yang selama ini konsisten menjaga marwah budaya daerah.

“Penetapan ini menjadi bukti bahwa budaya Sumenep memiliki nilai tinggi dan layak diakui secara nasional. Ini adalah hasil kolaborasi antara pemerintah daerah, budayawan, seniman, dan masyarakat,” ujar Bupati Fauzi.

Menurutnya, pengakuan negara atas lima WBTB tersebut tidak hanya menjadi simbol prestasi, tetapi juga penegasan identitas masyarakat Sumenep yang harus terus dirawat dan dijaga keberlanjutannya.

“Warisan budaya tak benda ini adalah jati diri kami. Pengakuan negara sekaligus menjadi amanah agar budaya tersebut terus hidup dan diwariskan kepada generasi muda,” tegasnya.

Lebih lanjut, Ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep itu menekankan bahwa kebudayaan akan terus ditempatkan sebagai salah satu pilar utama pembangunan daerah. Ia melihat potensi besar budaya lokal dalam memperkuat karakter masyarakat sekaligus mendorong pengembangan pariwisata berbasis kearifan lokal.

“Pelestarian budaya tidak boleh berhenti pada seremoni. Budaya harus menjadi kekuatan ekonomi, menggerakkan pariwisata, dan memberi manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat,” tandasnya.

Di tengah derasnya arus modernisasi, Bupati Fauzi juga mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan antara adaptasi zaman dan pelestarian nilai-nilai luhur warisan leluhur. Ia menegaskan bahwa kebudayaan Sumenep harus terus berkembang tanpa kehilangan ruh dan makna aslinya.

“Budaya harus tetap relevan dengan perkembangan zaman, namun nilai dan ruh tradisinya tidak boleh luntur. Inilah komitmen kami dalam menjaga warisan leluhur Sumenep,” tutupnya.


(*)

Thanks for reading: Lima Warisan Budaya Tak Benda Sumenep Resmi Diakui Nasional Tahun 2025, Sorry, my English is bad:)

Getting Info...

Posting Komentar

Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.