![]() |
| Keraton Sumenep |
BLOGSIA.EU.ORG - SUMENEP - Menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2025, Pemerintah Kabupaten Sumenep mengajak masyarakat menjadikan wilayah ujung timur Pulau Madura itu sebagai destinasi utama liburan akhir tahun. Dengan keunggulan wisata bahari dan sejarah yang unik, Sumenep menyiapkan dua magnet utama: Gili Iyang dan Keraton Sumenep.
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo mengatakan, momentum akhir tahun menjadi saat tepat bagi wisatawan untuk menjelajahi keindahan alam, budaya, serta keramahan masyarakat Sumenep. “Sumenep memiliki beragam destinasi wisata yang siap menyambut wisatawan, baik dari dalam maupun luar daerah. Mulai dari wisata bahari, religi, sejarah, hingga seni dan budaya. Kami mengajak masyarakat menjadikan Sumenep sebagai pilihan utama berlibur di akhir tahun ini,” ujar Fauzi, Rabu (6/11).
Menurutnya, akses menuju Sumenep kini semakin mudah dengan kembali beroperasinya moda transportasi udara di Bandara Trunojoyo. Penerbangan rute Surabaya–Sumenep telah aktif kembali, mempersingkat waktu tempuh dari beberapa jam di jalur darat menjadi kurang dari satu jam di udara. “Dengan dibukanya kembali penerbangan, wisatawan bisa langsung terbang ke Sumenep dan menikmati berbagai destinasi tanpa hambatan. Ini kabar baik bagi dunia pariwisata dan perekonomian masyarakat,” katanya.
Salah satu destinasi unggulan yang dipromosikan pemerintah daerah adalah Gili Iyang, pulau dengan kadar oksigen terbaik kedua di dunia. Berdasarkan catatan *Indonesia.go.id*, kadar oksigen di pulau kecil yang terletak di Kecamatan Dungkek ini mencapai 20,9 persen—jauh lebih tinggi dibandingkan wilayah perkotaan di Indonesia. Keunggulan itu menjadikan Gili Iyang sebagai destinasi wisata kesehatan alami.
Selain udara bersih, Gili Iyang juga menawarkan pemandangan laut biru jernih, hamparan pasir putih, serta gua-gua alami seperti Gua Air dan Gua Mahakarya. Pemerintah daerah menyiapkan fasilitas ramah lingkungan seperti sepeda listrik dan mobil golf agar wisatawan bisa menjelajahi pulau tanpa polusi. Penginapan berupa homestay juga disediakan warga dengan harga terjangkau, memberikan pengalaman hidup berdampingan dengan masyarakat lokal.
![]() |
| Gili Iyang Sumenep |
Sementara itu, Keraton Sumenep menjadi destinasi sejarah yang wajib dikunjungi. Kompleks istana peninggalan masa kerajaan Sumenep ini berdiri megah di pusat kota, menampilkan perpaduan arsitektur Jawa, Tionghoa, dan Eropa. Arsiteknya, Lauw Pia Ngo, seorang keturunan Tionghoa, menciptakan bentuk bangunan yang unik dengan detail ornamen khas Madura. Museum di dalam kompleks Keraton masih menyimpan artefak peninggalan raja-raja Sumenep, seperti perhiasan, naskah kuno, dan pusaka kerajaan.
Keraton Sumenep juga menjadi pusat kegiatan budaya dan religi. Setiap tahun, tempat ini menjadi lokasi berbagai festival dan upacara adat yang melibatkan masyarakat. Bagi wisatawan, berkunjung ke Keraton bukan sekadar melihat bangunan bersejarah, tetapi juga memahami perjalanan panjang peradaban Madura.
Untuk menyemarakkan liburan akhir tahun, Pemkab Sumenep menyiapkan sejumlah event budaya seperti pertunjukan musik tradisional, festival kuliner khas Sumenep, hingga pentas seni rakyat. “Kami ingin wisatawan tidak hanya datang untuk berfoto, tetapi juga merasakan suasana, cita rasa, dan keramahan masyarakat Sumenep. Itulah esensi wisata berkelanjutan yang kami kembangkan,” tutur Bupati Fauzi.
Kombinasi pesona alam Gili Iyang yang menyehatkan dan kemegahan sejarah Keraton Sumenep, pemerintah daerah optimistis pariwisata Sumenep akan menjadi destinasi favorit liburan Natal dan Tahun Baru 2025.
Dukungan akses transportasi yang kini semakin terbuka membuat bumi budaya Madura itu siap menyambut wisatawan dari berbagai daerah untuk menikmati pengalaman liburan yang berkesan dan tak terlupakan.
(*)



