BLOGSIA.EU.ORG - SUMENEP - Bupati Sumenep bergerak sat set. Bantuan stimulan perbaikan rumah bagi korban gempa bumi akan segera disalurkan.
Sumber dananya, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sumenep 2025, telah disiapkan.
Ini adalah komitmen proteksi pemerintah daerah terhadap masyarakat yang terhantam bencana.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menggaransi proses administrasi bergerak cepat.
"Kami targetkan minggu depan penyaluran bantuan bisa dilaksanakan kepada warga yang sudah dilakukan asesmen atau verifikasi, serta dokumen persyaratan untuk mendapatkan bantuan sudah lengkap," kata Bupati, Sabtu (17/10/2025).
Akselerasi proses asesmen adalah kuncinya. Pemerintah daerah tak ingin warga menunggu lama untuk perbaikan hunian.
"Kami berprinsip utama penanganan pascabencana adalah kecepatan dan ketepatan dalam memberikan bantuan, agar masyarakat bisa segera kembali menempati rumah yang layak dan aman," tegas Fauzi.
Komitmen Pemkab Sumenep bukan sekadar mendirikan bangunan. Pemulihan pascabencana harus tuntas, memulihkan kehidupan masyarakat secara menyeluruh.
"Warga terdampak gempa untuk mendapat bantuan stimulan Pemerintah Kabupaten Sumenep, targetnya mulai minggu depan, setelah dokumen administrasi dan mekanisme teknis diselesaikan oleh instansi terkait," ujarnya.
Langkah cepat dan koordinasi lintas sektor ini ditujukan agar seluruh warga terdampak gempa di Kabupaten Sumenep kembali berhuni layak, aman, dan nyaman.
"Kami ingin warga terdampak gempa segera memperoleh hunian layak, supaya mereka bisa kembali menjalani aktivitas sehari-hari dengan aman dan nyaman," pungkas Bupati Fauzi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Ahmad Laily Maulidi, menjelaskan, bantuan APBD 2025 diambil dari pos anggaran belanja tak terduga. Ini untuk meringankan beban warga terdampak gempa bumi.
"Apabila warga telah melengkapi berkas persyaratan bantuan stimulan, secepatnya menerima bantuan nontunai melalui nomor rekeningnya masing-masing," tandasnya.
Bantuan ini bukan tunggal. Stimulan perbaikan tak hanya berasal dari APBD. Kepedulian sosial datang dari berbagai pihak.
Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menggaransi proses administrasi bergerak cepat.
"Kami targetkan minggu depan penyaluran bantuan bisa dilaksanakan kepada warga yang sudah dilakukan asesmen atau verifikasi, serta dokumen persyaratan untuk mendapatkan bantuan sudah lengkap," kata Bupati, Sabtu (17/10/2025).
Akselerasi proses asesmen adalah kuncinya. Pemerintah daerah tak ingin warga menunggu lama untuk perbaikan hunian.
"Kami berprinsip utama penanganan pascabencana adalah kecepatan dan ketepatan dalam memberikan bantuan, agar masyarakat bisa segera kembali menempati rumah yang layak dan aman," tegas Fauzi.
Komitmen Pemkab Sumenep bukan sekadar mendirikan bangunan. Pemulihan pascabencana harus tuntas, memulihkan kehidupan masyarakat secara menyeluruh.
"Warga terdampak gempa untuk mendapat bantuan stimulan Pemerintah Kabupaten Sumenep, targetnya mulai minggu depan, setelah dokumen administrasi dan mekanisme teknis diselesaikan oleh instansi terkait," ujarnya.
Langkah cepat dan koordinasi lintas sektor ini ditujukan agar seluruh warga terdampak gempa di Kabupaten Sumenep kembali berhuni layak, aman, dan nyaman.
"Kami ingin warga terdampak gempa segera memperoleh hunian layak, supaya mereka bisa kembali menjalani aktivitas sehari-hari dengan aman dan nyaman," pungkas Bupati Fauzi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, Ahmad Laily Maulidi, menjelaskan, bantuan APBD 2025 diambil dari pos anggaran belanja tak terduga. Ini untuk meringankan beban warga terdampak gempa bumi.
"Apabila warga telah melengkapi berkas persyaratan bantuan stimulan, secepatnya menerima bantuan nontunai melalui nomor rekeningnya masing-masing," tandasnya.
Bantuan ini bukan tunggal. Stimulan perbaikan tak hanya berasal dari APBD. Kepedulian sosial datang dari berbagai pihak.
"Bantuan untuk membantu korban gempa, di antaranya dari Pemkab Sumenep, Pemprov, Baznas Jatim, Baznas Sumenep, pengusaha properti, pengusaha rokok, paguyuban warga Madura di Papua, pengusaha tambak dan dunia usaha lainnya," rinci Laily, menunjukkan kolaborasi pemulihan.
(*)
