Rabu, 27 Agustus 2025, 00.49 WIB
Last Updated 2025-08-26T17:49:18Z
Budaya

Berkat Barokah Doa Mandhâpa Agung Saronggi Kini Jadi Pusat Dzikir dan Sholawat

Berkat Barokah Doa Mandhâpa Agung Saronggi Kini Jadi Pusat Dzikir dan Sholawat



BLOGSIA.EU.ORG - BERITA SUMENEP  - 
Berkat Barokah Doa Mandhâpa Agung Saronggi kini jadi pusat dzikir dan Sholawat.

Lantunan dzikir dan sholawat menggema dari Mandhâpa Agung Batoampar, Desa Saronggi, Senin, (25/8). 

Ratusan jamaah larut dalam acara bertajuk “Dzikir & Sholawat: Nata tor Mabhâning Ate & Dzikro Maulid Nabi”. 

Pemandangan ini kontras dengan masa lalu kelam tempat tersebut yang dulu dikenal sebagai sarang prostitusi dan kemaksiatan.

Kini, bangunan yang dulunya suram itu berubah total menjadi pusat syiar Islam. Perubahan ini tak datang tiba-tiba. Berkat barokah doa KH. Abuya Busyro Karim dan ikhtiar para tokoh agama, Mandhâpa Agung bertransformasi dari arena premanisme menjadi rumah dzikir. Dari tempat yang dulu dihindari, kini justru didatangi untuk mencari keberkahan.

“Alhamdulillah, dengan doa barokah KH. Abuya Busyro Karim, Allah SWT memberikan kesadaran kepada pemilik tanah dan bangunan ini. Dulu tempat ini dikenal sebagai sarang kemaksiatan, kini berubah menjadi tempat berdzikir dan bersholawat,” kata Kyai Rusli dalam sambutannya.

Sejumlah ulama lain turut hadir memberi nasihat. Kyai Raden Bustomi Subky mengingatkan jamaah agar menjaga cahaya keimanan yang kini menerangi Mandhâpa Agung.

Direktur Naghfir’s Institute, Dr. Naghfir, S.HI., S.H., M.Kn, menyebut perubahan ini sebagai catatan emas dalam dakwah di Sumenep. “Dari tempat prostitusi menjadi pesantren, dari tempat maksiat menjadi pusat dzikir dan sholawat, ini adalah dakwah jalur langit yang harus kita syukuri bersama,” ujarnya, Selasa (26/8/2025).

Ia menambahkan, kegiatan dzikir dan sholawat di Mandhâpa Agung bukan sekadar ritual. Lebih dari itu, acara tersebut adalah simbol kebangkitan spiritual masyarakat Saronggi. “Menyambut bulan Maulid Nabi dengan penuh cinta di Mandhâpa Agung adalah pernyataan iman bahwa rahmat Allah SWT mampu mengangkat tempat hina menjadi mulia,” katanya.

Menutup pesannya, Dr. Naghfir berharap Mandhâpa Agung terus menjadi pusat lahirnya generasi religius. “Semoga Mandhâpa Agung menjadi wasilah turunnya rahmat Allah SWT bagi masyarakat Sumenep dan sekitarnya,” pungkasnya.


(*)
Advertisement
close